Jumat, 21 Oktober 2011

Who am i ?


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bertanya dan Menjawab tentu bukan hal yang baru untuk kita. Dimana saja kita berada kadang ada saja sesuatu yang bisa menjadi bahan pertanyaan, apalagi di tempat baru ataupun bertemu orang-orang baru. Siapa dia ya?
Tapi sebelum mengenal orang lain, ada baiknya jika kita mengenal diri kita lebih dulu?

B.     Tujuan

Dengan mengenal diri kita sendiri insyaAllah kita bisa juga mengenal siapa Tuhan kita, sehingga dapat memotivasi diri kita untuk lebih baik lagi. Semakin kenal kita dengan diri kita, semakin kenal pula kita pada Tuhan kita. Maka, semakin tahu tujuan mengapa kita diciptakan? , semakin tahu tujuan hidup kita sebenarnya.
 
PEMBAHASAN

Who am i ? , Siapakah aku?, mungkin kata itu sudah tak asing terdengar di telinga kita. Ini merupakan pertanyaan mendasar yang dibutuhkan jawabannya oleh setiap manusia. Untuk mengetahui adanya kesadaran mengenai identitas sejati dalam diri kita, dapat dibayangkan dengan mengandaikan situasi ketika seseorang bertanya, “Siapakah aku menurut yang kamu ketahui?” Begitu banyak jawaban yang dapat diutarakan dalam pertanyaan itu. Aku adalah aku, aku adalah Adi (Nama orang misalkan) , aku adalah manusia, aku adalah seorang mahasiswa dan lain sebagainya. Sangat banyak jawaban mengenai pertanyaan itu. Namun pernahkah terbenak dihati kita untuk menjawab aku adalah makhluk yang diciptakan Allah yang diciptakan sangat sempurna dan sangat detail ? . Perhatikanlah Allah swt. Berfirman dalam Al-Qur’an :
“Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dalam kubur), maka ketahuilah sesungguhnya kami telahmenjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, emudian dari segumpal darah, kemudian dai segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagi bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang dulu diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kai turunkan air diatasnya, hidup dan suburlah bumi itudan menumbuhka berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah” (QS. Al-Hajj : 5)
Begitu detailnya Allah swt. Menjelaskan tentang kejadian kronologis terciptanya manusia tanpa kita sadari, mulai dari bahan baku penciptaannya, proses perkembangannya, dan pertumbuhan dalam rahim ibu, hingga kita kemudian dimatikan dan dibangkitkan kembali dari kematian itu. Namun pernahkan kita bersyukur kepada Allah swt. yang  telah menciptakan kita? Mulai dari mata, telinga, hidung, lidah, kulit, dan masih banyak lagi yang Allah swt. berikan kepada kita secara cuma-cuma, yang Allah swt. berikan kepada kita tanpa meminta imbalan. Begitu besarnya nikmat Allah swt. berikan kepada kita.
Ingatlah bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah swt yang memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Keistimewaan tersebut antara lain :
a.       Segi penciptaan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dinyatakan Allah sebagai sebaik-baiknya penciptaan, sebagaimana firman-Nya :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)
Coba bandingkan organ tubuh kita dengan organ tubuh makhluk Allah yang lainnya, pastilah kita sendir melihat manusia lebih sempurna penciptaannya. Wajah kita yang cantik dan ganteng ini tentulah tidak dapat disamai oleh hewan. Lalu mata kita yang jernih, hidung kita yang bisa lancer menghirup udara, telinga yang normal mendengar, jantung kita yang tak henti beretak dan organ lainnya. Demikian pula penciptaan mekanisme kerja dalam tubuh manusia, tak ada satupun makhluk yang dapat melakukan kreasi sempurna ciptaan Allah pada diri manusia.

b.      Segi ilmu
Dapat kita simak hadist yang diriwayatkan dari jalan Abu ‘Atikah Al Bashri, dari Anas bin Malik :
“tuntutlah ilmu sampai ke negeri china”
Hadist tersebut tentunya diperintahkan kepada manusia untuk menuntut ilmu, itu terbukti betapa pentingnya ilmu bagi manusia, dibandingkan hewan dan tumbuhan yang tidak memiliki akal dan pikiran. Allah menciptakan manusia dengan kelengkapan otak dan potensinya agar manusia mampu mengembangkan diri dari alam disekitarnya, itulah salah satu keistimewaan kita. Berbeda dengan hewan yang hanya memiliki instink, sehingga segala geraknya pun hanya naluri alamiah. Apalagi dibandingkan dengan tumbuhan yang tak diberi indera, maka terbukti manusia adalah satu-satunya makluk yang bisa mencerna ilmu dan teknologi secara baik


c.       Segi kehendak
Kita sebagai manusia pastilah punya kehendak. Kita bisa memilih mana jalan yang baik dan mana yang sesat. Sekedar ilmu belum tentu bisa mengarahkan kepada kebaikan. Yang bisa mengarahkan orang pada kebaikan adalah kemauan dan kehendak mana yang akan dituju lain halnya dengan hewan atau malaikat mereka hanya diberikan satu pilihan oleh Allah swt.

d.      Segi posisi
            Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara makhluk lainnya di bumi, yaitu dia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi ini, sehingga manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan hidupnya. Sebagaimana firman Allah :
“Dialah (Allah) yang menjadikan segala hal yang ada di bumi ini untuk kamu (manusia)”
(Q.S Al-Baqarah : 29)
Dengan ilmu yang dimilikinya, manusia bisa memanfaatkan segala sesuatu di ala mini sehingga bermanfaat untuk kemakmuran bersama.

e.       Segi kemampuan bicara
Jika kita perhatikan semua makhluk hidup yang diberi mulut, semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing-masing. Binatang-binatang bicara dengan karakter khas mereka masing-masing seperti berkokok, mengaum, berkicau, dan lain-lain. Adapun manusia, ia bisa berbicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan suara alam dan binatang. Allah swt. berfirman:
“Ar-Rahman yang telag mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia, mengajarkan pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4)

f.       Segi tendensi moral
Manusia dapat dibentuk menjadi baik atau buruk, bahkan bisa juga berperan ganda sebagaimana orang munafik. Dalam segi ini sangat tampak perbedaan manusia dengan binatang. Binatang sulit atau malah tidak bisa dibentuk dengan sifat dan karakter mereka yang bermacam-macam. Karenanya tidak ada ya binatang munafik? Sedangkan manusia bisa saja melakukannya dan bisa membentuk moralnya menjadi apapun yang diinginkan.

Sangat banyak keistimewaan dan kelebihan yang dimiliki manusia dibandingkan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu bersyukurlah kita diciptakan oleh Allah swt. sebagai manusia, makhluk yang paling sempurna. Namun bagaimanakah cara bersyukur kepada Allah ? banyak hal yang dapat kita lakukan untuk berterimakasih atau bersyukur kepada Allah antara lain yang paling utama tentunya dengan cara beribadah kepada_Nya dan menjauhi segala larangannya.
Apakah pernah kita berpikir selama hidup ini terbaca untuk membayar tiap udara yang kita hirup, harus membayar tiap satu kali kedipan mata kita, bahkan air yang kita pakai sehari-hari ini akan habis? Seberapa besar nikmat Allah yang diberikan kepada kita bahkan sebanya air lautan yang ada dimuka bumi inipun tidak akan cukup untuk menulis seberapa banyak nikmat Allah tersebut. Seperti yang disampaikan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 berikut.
“ Dan Aku (Allah swt) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
Jadi pekerjaan utama kita adalah hanyalah untuk menyembah (beribadah) kepada Allah swt. bukan untuk yang lainnya. Kitapun harus ingat bahwa ibadah disini mencakup arti yang luas, bukan hanya dengan salat, zakat, puasa, naik haji saja namun maknanya lebih luas dibanding itu. Tersenyum sesama muslim pun sudah termasuk ibadah, hingga menyingkirkan duri ditengah jalan juga termasuk dalam ibadah. Maka bekerjalah hanya untuk Allah, maka Allah akan membereskan semua pekerjaanmu. Kalau semua sudah diniatkan hanya untuk ibadah kepada Allah tidak aka nada yang mampu menghalangi kehendak Allah. Jadi kita harus siap bekerja hanya untuk Allah, kuliah hanya untuk Allah. Dan semua itu akan ada balasannya dari Allah swt. Dan kunci ibadah adalah kesyukuran.
Dan dari semua uraian yang telah disampaikan, kita dapat mengambil kesimpulan jawaban dari pertanyaan diawal tentang siapa sebenarnya diri kita.
Who am I? I am a…………………………………………………………………………………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...